(Artist/Designer Spotlight) Laura Barrett


Fairytale, sebuah kata yang seketika meniupkan nuansa penuh mimpi dan imajinasi. Namun apa jadinya jika kata itu coba diwujudkan dalam ilustrasi? Lewat tangan Laura Barrett, kata "Fairytale" muncul menjadi visual yang mengantarkan aura magis nan cantik. Dengan ciri illustrasi bergaya siluet, Laura berhasil menampilkan konsep negeri dongeng. Setiap karya seolah bercerita meski hanya terdiri dari warna monokrom saja. Illustrasi-illustrasi Laura bahkan tampak semakin hidup dengan bantuan teknik laser cutting yang ia terapkan.

Sejak lulus dari Camberwell College of Art di tahun 2007, Laura konsisten pada sisi gelap folk dan fairytale yang jadi inspirasinya. Illustrator yang bermukim di East London ini juga menonjolkan sisi tradisional era Victoria meski menggambarnya lewat media digital. Dalam banyak karyanya, Laura memanfaatkan laser cutting untuk membuat pop-up pada illustrasinya. Laser juga digunakan untuk memberi dimensi dengan membuat potongan-potongan di sekeliling gambar. Karya Laura telah banyak dipakai pada buku cerita, kartu, display hingga kemasan produk. Sebenarnya apa sih laser bagi Laura Barrett? Kenapa dia begitu tertarik pada karya siluet? Berikut petikan wawancara kami dengan Laura yang ramah:




1. Laura terkenal karena ilustrasi gaya folk-style yang khas. Apa sih yang membuatmu tertarik menggambar siluet?
Saya suka bekerja dalam batasan siluet, menggali apa yang bisa ditampilkan dalam sebuah siluet. Saya senang bisa menaruh banyak detail pada sebuah ilustrasi, sekaligus di saat yang sama membatasi agar ilustrasinya tidak terlalu kompleks. Saya rasa, kontras dan ketegasan kuat pada gaya siluet ini bisa mengajak pemirsa melihat hal-hal yang tidak kasat mata atau tersembunyi di antara bayangan-bayangan siluet itu. Gaya ini juga cocok dengan aspek universal dan abadi khas dunia dongeng yang saya cintai.


2. Siapa inspirasi terbesar kamu?
Untuk siluet, saya suka Arthur Rackham, Jan Pienkowski dan animasi Lotte Reiniger. Mereka semua punya style yang istimewa. Saya juga suka campuran humor dan 'kegelapan' dalam karya-karya Edward Gorey. Serta intrik dan detail dari Harry Clarke dan Aubrey Beardsley.


3. Kamu banyak membuat ilustrasi untuk buku cerita, dan kebanyakan ilustrasi kamu juga menceritakan sesuatu. Apa cerita favorit kamu dan dongeng seperti apa yang banyak menginspirasi kamu?
Saya suka semua yang berbau dark-edge. Ada beberapa cerita yang dibacakan waktu saya kecil ternyata penuh nuansa horror dan kelam. Misalnya The Goose Girl, dimana sang pelayan jahat menetapkan takdirnya sendiri, yaitu ditempatkan dalam sebuah drum penuh kuku lalu ditarik kuda-kuda. Saya rasa sebagai orang dewasa kamu jauh lebih terguncang membacanya dibanding saat kamu kecil. Ketika kamu kecil, adegan itu hanya nampak sebagai akibat dari perbuatan jahat yang dilakukan.
Saya tertarik pada dongeng seperti Snow White dan Sleeping Beauty, simply karena saya suka menggambar arsitektur. Menggambar kastil atau istana yang kompleks dengan menara, jendela lalu menaruhnya di belantara hutan negeri dongeng. Khususnya lagi, saya suka buku-buku yang mengeksplor dongeng-dongeng tradisional sekaligus menyertakan elemen sejarah. Misalnya Deathless karya Catherynne M Valente yang terinspirasi dari revolusi Rusia, serta Tender Morsels dari Margo Lanagan yang menceritakan kembali kisah Snow White dan Rose Red.

3. Apa pendapat kamu tentang laser? Ada kesulitan ngga ketika bekerja dengan laser?
Laser cutting bisa memberi hasil yang indah dan elegan. Ketika mendesain sesuatu untuk dilaser cut, dalam setiap langkah desain kamu harus selalu tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Kalau kamu memasukkan terlalu banyak detail, karya kamu bisa jatuh berhamburan. Baru-baru ini saya bekerja dengan klien yang ingin menambah dan menambah lagi detail. Akhirnya karya tersebut terpaksa diemboss saja, karena kalau dilaser dengan kuantiti yang diinginkan akan memakan waktu sampai sebulan penuh!


4. Apa pendapat kamu tentang laser workshop bagi seniman/desainer?
Menurut saya laser menambah dimensi pada karya seorang seniman, dan membuka sebuah banyak kemungkinan. Meskipun laser merupakan proses dari sebuah teknologi, laser dapat menghasilkan efek taktil dan efek handmade yang mengagumkan.

5. Apa yang kamu lakukan di waktu luang?
Saya ingin travel sebanyak-banyaknya. Saya juga sedikit kutu-buku, saya cenderung membaca sampai tiga buku sekaligus! Saya tidak melakukan sesuatu yang sangat orisinil, saya suka live music dan film-film asing. Saya juga suka mengenal bahasa-bahasa baru.

6. Negara apa yang paling ingin kamu kunjungi?
Saya ingin sekali menelusuri jejak dongeng di Jerman. German fairy-tale route, dan beberapa pemandangan yang menginspirasi dongeng aslinya. Misalnya Bremen dan berbagai Nature Parks. Saya akan berkunjung ke Austria beberapa hari ke depan. Saya harap saya bisa mampir ke Neuschwanstein Castle yang menginspirasi kisah Sleeping Beauty-nya Disney.


7. Dari semua karya kamu, mana yang paling kamu sukai dan kenapa?
The Sleeping City masih sangat membanggakan bagi saya. Itu sebuah buku ilustrasi yang saya buat lima tahun lalu sebagai tugas akhir studi. Cover buku itu sendiri dibuat dari kayu yang dilaser cut. Mungkin saya begitu mencintainya karena berkat Sleeping City saya mendapatkan beberapa pekerjaan pertama, kemudian mendongkrak karir freelance saya. Saya ingin membuat buku dengan ilustrasi penuh lagi di masa datang. 



8. Apa rencana kamu untuk 2013? Bisa kasih bocoran ngga karya apa yang akan kamu rilis?
Saya berencana terlibat dalam beberapa proyek buku lagi. Saya juga punya rencana menambah koleksi saya di Etsy dan Society6. Beberapa bulan ke depan, proyek menarik yang saya kerjakan untuk desainer pakaian besar juga akan diluncurkan! Ini ada sedikit contekan dari proyek saya:




Twitter: @laurabarrettuk

0 Comments:

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails