Laser Cutting | Laser Engraving | Cutting Sticker | Print On Material | Reklame Indonesia

KittiCraft adalah sebuah brand yang berawal dari penantian panjang sang empunya ketika ingin mengadopsi kucingnya yang pertama. Kala itu, karena bosan menunggu kucing tersebut cukup besar untuk dibawa pulang, ia memikirkan ide-ide untuk membuat rumahnya aman bagi kucing. Dalam waktu tiga bulan mereka berkeliling banyak pet-shop untuk mencari furnitur yang ramah kucing, namun tak dapat menemukan yang mereka cari. Akhirnya mereka berpikir bahwa jika mereka menginginkan furnitur ramah kucing, mereka harus membuatnya sendiri. 

Setelah itu, petualangan selanjutnya adalah mencari material yang sesuai. Medium Density Fiberboard (MDF) dianggap cocok karena ringan tapi kuat. Kemudian mereka mendesain furniture tersebut agar mudah dibongkar pasang. Ini supaya furnitur KittiCraft dapat dikirim kemana saja di seluruh dunia. Sesuatu yang selalu mereka impikan. Produk pertama KittiCraft adalah Cat bed yang di laser cut dari bahan MDF, kemudian dilapis bantal untuk menambah kenyamanan. Cat bed juga bisa digantung di beranda rumah atau ditaruh di manapun di rumah Anda memakai penyangga dari bahan yang sama.

Nama Bank Permata mungkin belum terdengar dekade lalu, namun bank ini telah berdiri sejak 1954. Memang pada awal kemunculannya, bank yang satu ini memakai nama lain yaitu Bank Bali, Tbk. Tepatnya ia berdiri tanggal 17 Desember 1954. Baru pada tahun 2002, PT Bank Bali Tbk melakukan merger dengan empat bank lainnya, kemudian mengubah namanya menjadi PT Bank Permata Tbk.

Sebagai bank yang berorientasi global, Bank Permata tentu senantiasa melakukan improvement dan perubahan. Semua demi kinerja serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa datang. Begitupun akhir tahun ini. Sebelum tahun 2012 berakhir, Bank Permata telah melakukan evaluasi dan rencana-rencana perkembangannya kemudian. Sebagai penanda, Bank Permata juga membuat sebuah plakat dari material MDF yang elegan.

De Kitab adalah salah satu dari sedikit brand yang men-khususkan diri di ranah cindera mata nusantara. Selain cindera matanya sendiri, kekhasan De Kitab turut menular pada packaging atau kemasannya. Kemasan yang kemudian menginspirasi nama "De Kitab" karena bentuknya yang mirip kitab ini kental nuansa etnik yang khas. Bagaimana tidak, semua box atau kotak De Kitab selain terbuat dari kayu, biasanya juga dihiasi ornamen khas Indonesia. De Kitab menamainya legacy. Sebagai warisan budaya Indonesia, peti-peti kayu serupa kitab berisi berbagai ornamen kultural ini juga telah melanglang buana ke berbagai negara. Seiring dengan visi De Kitab untuk memperkenalkannya ke seluruh dunia. 

Box terbaru De Kitab dibuat dari material MDF 3mm yang di cat hitam pekat. Kemudian untuk mendapatkan tekstur yang bersih, di bagian dalam MDF tersebut dilapisi dengan art paper warna senada. Logo De Kitab di bagian dalam dicetak menggunakan print UV dari teknik print on material.

Laser dan musik. Tak banyak yang mengekspor kemampuan laser di bidang ini. Namun beberapa seniman memakai laser untuk mengerjakan alat musik mereka. Mengubahnya jadi tak sekedar alat memanjakan telinga, tapi sekaligus mempesona mata. Misalnya pernah kami bahas disini. 

Menjelang September ceria ini, teknik laser kembali merambah dunia musik lewat materi belajar. Jika biasanya alat musik yang mendapat kesempatan bersentuhan dengan laser, kali ini bahan MDF dipakai untuk membuat not-not balok sebagai alat bantu ajar. Mulanya, desain gambar not balok diproses memakai software desain. Kemudian disesuaikan agar dapat diaplikasi pada mesin laser. Bahan MDF sendiri dipilih karena ringan, kuat namun terjangkau. Hasilnya not-not balok ini nampak mempesona dan mewah. Mata-mata siswa pun tak akan lepas memandangnya.

Ulang tahun Jakarta memang telah berlalu, namun euphorianya masih hangat terasa. Disamping pilkada yang menjelang di depan mata, kecintaan penduduk Jakarta pada kotanya seolah tak lekang dimakan seremoni. Sebagai bukti, banyak produk dibuat untuk mengenang Jakarta. Setidaknya melestarikan ciri khas, kebudayaan dan identitas kota Jakarta yang kini hampir tergerus pembangunan. 

Aedi Interior Design salah satunya. Dari Love Lab tempat mereka memasak ide, baru-baru ini lahir sebuah produk kental nuansa Jakarta. Namanya Hello Jakarta, sebuah phone case yang dirancang khusus oleh salah satu desainer mereka, Wahyu Bagus. Phone Case ini terbuat dari material Cork dengan detail laser engraving pada permukaan belakang yang rata. Wahyu sendiri merancang tiga desain untuk phone case ini. Desain pertama menampilkan kesenian khas Jakarta yaitu Tari Kembang Topeng, disusul Tanjidor yang merupakan item wajib perayaan adat Betawi. Agak berbeda dengan dua desain tadi, desain ketiga menonjolkan pola khas geometris segitiga yang menyerupai pola pucuk rebung pada kain khas Betawi.

Selain teknik laser cutting dan laser engraving, belakangan teknik print on material juga banyak diterapkan pada bidang kayu atau MDF. Dibandingkan gravir, print on material mempunyai beberapa keunggulan. Misalnya penambahan warna, detail desain dan gradasi. Di atas MDF, print on material seolah memberi layer tambahan pada tekstur kayu. Paduan print on material dan MDF sangat cocok untuk foto istimewa. Tambahkan teknik laser cutting, foto-foto juga bisa tampil lebih atraktif sekaligus interaktif dalam bentuk puzzle yang cantik.

Seperti merchandise satu ini. Dibuat dari material MDF dengan ketebalan 9 mm. Ukuran pastinya 30 x 40 cm dengan print on material ilustrasi di atas permukaan MDF. Hadiah yang sempurna untuk momen indah pernikahan. Terima kasih Rizki Pratiwi untuk pesanan penuh kesan ini. Semoga pernikahannya berlangsung lancar dan bahagia.