Tampilkan postingan dengan label veneer kayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label veneer kayu. Tampilkan semua postingan

Origami Poskarte by Formes-Berlin


Ketika pertama kali mengenal kartu pos, bentuknya masih persegi dengan bagian depan bergaris khusus menulis alamat penerima dan pengirim. Kemudian di sebelah kiri terpampang logo Pos Indonesia. Barulah di bagian belakang kartu berwarna kuning buram itu kita dapat menulis pesan-pesan. Itu dulu, kini dengan teknologi semakin maju, bentuk dan desain kartu pos makin beragam.

Pun begitu, kartu-kartu pos milik Formes-Berlin ini masih mampu mencengangkan mata berkat ide desainnya yang unik. Mereka menggabungkan teknologi laser dengan budaya berkirim pesan konvensional hingga menghasilkan kartu-kartu yang bukan saja khas namun interaktif. Misalnya saja kartu pos hasil desain Imelda Bettinger berjudul hippo postcard di atas. Bentuk awalnya berupa lembaran veneer dengan jejak-jejak laser cutting di tempat menulis pesan, namun ketika jejak tersebut diangkat, muncullah sesosok kuda nil lucu yang dapat dilipat hingga berdiri. Cantik bukan?

(Artist/Designer Spotlight) Molly McGrath


Molly McGrath pertama kali berkenalan dengan mesin laser saat ia berkutat dengan pelatihan arsitekturalnya. Saat itu, ia menyadari bahwa mesin yang ia pakai untuk membuat model rancang bangun, dapat diaplikasi pada banyak media. Apa yang terpikir di benak Molly kala itu? Sebagai pecinta aksesoris, ia terpikir merancang koleksi yang cocok diproduksi dengan laser. Maka sejak 2007,  terbentuklah label Molly M Designs sebagai wadah kreasinya. 

Kini, Molly M Designs tidak hanya memproduksi aksesoris namun juga perangkat rumah dan hiasan dinding. Semuanya masih dengan konsep yang sama. Molly menggabungkan keahlian arsitekturnya dengan kemampuan mesin laser untuk membuat produk cantik nan elegan. Ciri khas Molly terlihat dari karya-karya yang dinamis, garis-garis rapi dan modern, dikombinasi dengan material dari alam yang mencirikan kesan klasik. Molly memang banyak mengambil inspirasi dari alam. Terutama potret geometri dan botanical. Ia juga menggunakan material yang dekat dengan inspirasinya. Semisal bambu, veneer kayu, wol, hingga flanel. Meski demikian, Molly juga memanfaatkan acrylic, material "wajib" mesin laser.

Laser on Guitar by Secco Guitar


foto dari sini

Musik, adalah bahasa universal. Musik, tak mengenal batas usia maupun ras. Musik, seperti dikatakan filsuf adalah bahasa yang menyatukan perbedaan sekaligus meniupkan semangat kehidupan.

Musik, juga telah meniupkan semangatnya pada Yosefat Wenardi. Seorang Luthier yang mengatakan bahwa membuat gitar bukan lagi sebuah profesi, namun merupakan “way of life” baginya. Setelah satu dekade lebih menggunakan keahliannya untuk membuat gitar dibawah nama Secco Guitar, Pak Wen masih menjadi luthier andalan pemusik Indonesia.
Dalam membuat gitarnya, Secco senantiasa mengedepankan kualitas. Baik kualitas musik maupun desain. Tagline Secco “luthery handcrafted guitar,” jelas menggambarkan gitar yang diproduksi Secco dibuat dengan penuh ketelitian, sebagai maha karya sang luthier. Luthier sendiri adalah gelar yang diberikan bagi pembuat alat musik petik. Kombinasi antara keahlian dan teknik  luthier serta bahan inilah yang mampu menghasilkan gitar berkualitas tinggi.

Kartu Nama Nuansa Kayu


Kartu nama termasuk aspek pendukung usaha yang utama. Biasanya, penampilan sebuah kartu nama turut menggambarkan bidang pekerjaan dan keahlian orang bersangkutan. Terutama apabila bidang pekerjaan dimaksud berhubungan dengan dunia kreatif, misalnya desainer atau arsitek.

Hanya saja, kebanyakan orang menerima kartu nama lebih dari satu setiap minggunya. Sehingga akan sulit mengingat kartu nama siapa saja yang ia terima saat itu. Maka banyak orang membuat kartu namanya unik dan berbeda agar penerima cepat mengingat mereka. 


Beberapa waktu lalu, kami mendapat pesanan membuat kartu nama dari material selain kertas. Pemesannya adalah Budi Ramadhan, seorang mahasiswa desain tekstil ITB dan Deni Kurniawan, seorang produsen furniture dari kayu.

Engraved Wooden Notebook

Bulan lalu kami sempat membahas beberapa karya mahasiswa yang menggunakan laser untuk proyek tugas akhirnya. Kali ini, kami kembali mendapat pesanan dari kalangan mahasiswa. Adalah Ade, seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang akan membuat proyek berupa notebook.
Note book yang di desain oleh Ade menggunakan material kertas standar dengan titik berat desain pada bagian cover. Yang akan dikerjakan di Gusto adalah cover notebook, yang terbuat dari material veneer kayu dipadu bahan kulit.

Laser Cutting untuk Giftbox

Penggunaan bungkus kado untuk mempercantik hadiah telah populer sejak dulu. Awalnya material yang digunakan baru sebatas kertas atau kain yang dikreasikan sedemikian rupa hingga membentuk hiasan-hiasan yang menarik.

Setelah kertas, giftbox mulai banyak digunakan karena lebih praktis. Seiring waktu, giftbox yang semula terbatas pembuatannya menggunakan cardboard dan dus, merambah material-material lain yang lebih variatif. Mulai dari kayu, logam hingga acrylic, giftbox yang semula hanya pendukung sebuah hadiah kini menjadi salah satu aspek utama hadiah itu sendiri.

Giftbox yang menarik dapat digunakan kembali sebagai souvenir atau kotak penyimpanan, terutama jika dibuat dari material yang tahan lama. Mahsa Vanaki, seorang arsitek lulusan California College of Art, mendesain giftbox menggunakan wood veneer dan laser cut.

Veneer adalah kayu yang disayat menjadi menjadi lembaran-lembaran tipis, biasanya dibuat dari kayu yang memiliki pola serat dan warna dasar yang indah seperti kayu oak, jati, mahoni, rosewood, sonokeling, dan lain-lain.

Mahsa Vanaki menggunakan wood veneer karena relatif lebih stabil, mudah dalam pewarnaan dan jauh lebih ekonomis dibandingkan kayu. Dari segi ketahanan, veneer tidak jauh berbeda dengan kayu. Ketika laser dipalikasikan pada veneer, material tersebut tidak pecah atau berubah bentuk dan mampu memberikan hasil maksimal.


Related Posts with Thumbnails