Seminar "Benarkah Bisnis Printing Sedang di Ambang Senja?" pada INDOPRINT 2010


INDOPRINT 2010 yang diorganisasikan oleh Wakeni, diselenggarakan pada tanggal 5-8 Mei 2010, bersamaan dengan INDOPLAS dan INDOPACK. Bertempat di PRJ Kemayoran, Hall A1 hingga Hall A3. Pameran yang dimulai sejak pukul 10.00 hingga 19.00 malam ini cukup ramai dipadati oleh para pengunjung, dimana peningkatan ini mulai terasa pada hari kedua.



Di sela-sela pameran, ada satu talkshow menarik yang diadakan oleh Versus, yaitu mengenai masa depan dunia printing. Para pembicara diundang dari latar belakang yang berbeda sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup luas mengenai dunia printing.


Dalam acara yang dipandu oleh Bapak Madali Anasan sebagai moderator ini, hadir 3 orang pembicara, yaitu Bapak Victor Ho, Marketing Director INDONESIA PRINTER, kemudian Bapak Felix S. Hamidjaja, Ketua Umum ROTOKEMAS Indonesia, dan Imam Syaroni, Director RONITA CREATIVE PRINTING.

Indonesia Printer merupakan salah satu percetakan terbesar di Indonesia, yang banyak mencetak majalah Cosmopolitan, FHM, dan masih banyak lagi. Bapak Victor mengatakan bahwa karena 40% pekerjaan IP adalah untuk mencetak majalah, maka IP harus bersiap untuk menghadapi kemajuan teknologi internet, yang menyebabkan beralihnya pencarian berita dari media cetak ke website berita.

Karena itu finishing pada hasil akhir cetak harus turut diperhatikan, dimana orang masih akan menghargai hasil cetak yang sepenuhnya dapat mereka rasakan jika mereka sentuh. Misalnya spot UV, lenticular, foil print, Feel inilah yang tidak bisa didapatkan melalui website semata.

Sedangkan Bapak Felix bercerita mengenai perkembangan dunia cetak rotogravure untuk kebutuhan packing, atau flexible printing. Printing jenis ini diaplikasikan pada beragam packaging. Di mana masa depan flexible printing sebenarnya masih sangat bagus, terutama di Indonesia yang memiliki begitu banyak penduduk, sehingga produk-produk kemasan terjual dalam jumllah yang sangat besar.

Hampir semua produk konsumtif membutuhkan packaging yang menarik, aman, mudah digunakan. Selain itu, untuk dapat mempertahankan klien, tips dari Pak Felix yaitu kita sebagai pengusaha harus selalu siap memberikan solusi bagi klien kita jika muncul masalah.

Pak Roni dari Ronita berhasil keluar dari persaingan dunia digital printing dan sablon, dengan mengambil celah sablon digital custom. Dengan menerapkan digital printing dan cairan penguat yang dikembangkan sendiri, maka Ronita dapat membuatkan kaos custom dengan harga yang cukup bagus dan daya tahan yang cukup kuat.

Jika kita ingin terjun ke dalam dunia printing, maka jadilah seseorang yang dapat dengan kreatif menemukan celah untuk keluar dari persaingan harga. Berikan pilihan lain seperti customisasi yang lebih leluasa dengan harga yang lebih tinggi. Jangan terjebak dengan permainan harga yang banyak dilakukan oleh para pemain digital printing lainnya.

Kesimpulan dari talkshow ini, masa depan dunia printing sebenarnya masih sangat cerah, tergantung pada diri kita masing-masing, dapatkah kita berinovasi sehingga kita dapat menawarkan hal yang unik kepada para pelanggan, sehingga kita membuka samudra biru, dan bukan hanya berkutat di dalam samudra merah saja.

0 Comments:

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails