Laser on Catwalk
Designer dunia selalu mencari hal baru untuk kreasi extravaganza mereka. Setelah bermain dengan perpaduan material dengan teknik draperi untuk menghasilkan siluet unik, trend fashion mulai melirik teknologi laser sebagai teknik produksi.
Sebenarnya laser telah digunakan oleh perancang papan atas dunia sejak 2000 lalu, lewat sebuah gaun karya Hussein Chalayan untuk sampul Cornucopia Magazine. Saat itu, laser diaplikasi di permukaan gaun berbahan nylon tulle yang ringan. Potongan-potongan laser menghasilkan volume sehingga gaun nampak ‘berisi.’ Hussein Chalayan sendiri adalah desainer kelahiran Nicosia, Cyprus tahun 1970. Di tahun 1993 ia mengejutkan dunia mode dengan rancangan dari bahan sutra yang telah dikubur hingga membusuk. Rancangan ini dipamerkan dalam fashion show kelulusannya dari St. Martin College of Art & Design London. Sejak saat itu, ia telah menelurkan lebih dari 20 koleksi. Semua karyanya terkenal akan pemilihan bahan yang tidak biasa, dengan desain terinspirasi dari teori arsitektur, science dan teknologi. Contoh-contoh karya Hussein yang lain dapat dilihat di website pribadinya.
Gambar diambil dari designboom.com
Musim semi 2004, Gianfranco Ferré meluncurkan koleksi busana ready-to-wear dengan teknik laser cut di atas aneka tekstil. Koleksi ini mengawali maraknya trend laser cut di dunia fashion. Gianfranco Ferré lepas landas dari Politecnico di Milano jurusan Arsitektur pada 1969, kemudian membuka line fashion pertamanya
di bidang aksesoris pada 1970. Karirnya terus menanjak hingga menjadi stylist Christian Dior sebelum mengembangkan merknya sendiri. Saat ini Gianfranco Ferré telah tiada, namun koleksi-koleksinya akan selalu abadi.
Gambar diambil dari style.com
Stella McCartney memilih laser untuk koleksi musim gugur 2008 lalu. Ia memberi sentuhan modern pada little black dress yang klasik dengan menerapkan desain pola memakai laser cut. Kecantikan gaun ini terpancar saat dipakai oleh Kristen Stewart dalam salah satu pemotretannya. Bentang karir Stella dimulai saat ia magang pada desainer Christian Lacroix di usia 16 tahun. Setelah itu ia menghabiskan pendidikan di dua universitas ternama London. Pagelaran kelulusan Stella diperagakan oleh supermodel terkenal Naomi Campbell, Yasmin Le Bon dan Kate Moss dengan iringan lagu “Stella My Day” yang diciptakan personil The Beatles, Paul McCartney, ayah Stella sendiri. Rancangan Stella terkenal ramah lingkungan dan tidak memakai bahan-bahan hewan. Ini karena Stella adalah seorang vegetarian.
Gambar diambil dari sini
Oscar de la Renta termasuk salah satu desainer yang terkenal akan garis rancangan couture. Pelanggannya tersebar dari mulai selebritas hingga keluarga kerajaan yang terbius rancangan gaun malam dan red carpetnya. Meski lahir di Republik Dominika, Oscar yang hijrah ke Spanyol di usia 18 tahun memulai karirnya dari sana. Kini Oscar de la Renta telah menjadi salah satu desainer ternama dunia dengan banyak penghargaan di bidang fashion. Oscar sendiri memadukan teknik laser dengan bahan kulit pada koleksi jaket, sepatu dan tas yang langsung habis terjual.
Gambar diambil dari shopstyle.com
Salah satu desainer yang populer karena garis rancang extravaganza adalah Alexander McQueen. Seringkali memadukan kerapuhan dengan kekuatan dalam rancangannya, hampir setiap pagelaran busana Alexander menampilkan pertunjukan yang unik. Ciri khasnya meliputi potongan ekstrim, teknik jahit yang sulit, pola dengan warna terang, aplikasi tengkorak hingga penggunaan laser secara maksimal. Sebagai desainer yang sering menggunakan laser, Alexander menggabungkan laser dengan rancangan futuristik sekaligus gothic. Desainer yang meninggal pada 2010 di usia 40 tahun ini akan selamanya dikenal sebagai desainer yang memiliki pandangan jauh ke depan.
Gambar diambil dari shopstyle.com
Berbeda dengan banyak desainer yang memilih menggunakan laser cut untuk menghasilkan efek ‘renda,’ Lilly Heinn memilih memakainya untuk membentuk siluet busana yang unik. Desainer pemenang Harrods Awards ini terinspirasi dari Picasso dan studi mengenai lekuk tubuh wanita.
Gambar diambil dari website pribadi Lilly Heinn
Eunsuk Hur adalah desainer asal Korea Selatan yang hijrah ke London untuk memperdalam studi fashion. Terinspirasi dari binatang dan tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka berada, Eunsuk merancang koleksi busana adaptif. Dapat berubah siluet sesuai pemakaiannya. Salah satu rancangan populer Eunsuk terbuat dari material kulit yang dilaser cut dan dilaser etching, membentuk serangkaian pola dan elemen. Ketika dipakai, ia akan menjadi gaun menawan yang mengikuti lekuk tubuh sang pemakai, namun ketika disimpan di atas kursi, ia pun akan beradaptasi menjadi aksen interior yang mempesona.
Gambar diambil dari website pribadi Eunsuk Hur
Selain nama-nama di atas, Marchesa adalah rumah mode yang sering menggunakan laser dalam busana. Ulasan lebih lengkap tentang Marchesa dapat dilihat disini.
Dari tanah Indonesia, desainer kita pun tak kalah kreatif dalam memanfaatkan laser. Mulai dari Chenny Han yang sempat kami bahas disini, hingga baru-baru ini Tex Saverio dan Sapto Djokokartiko dalam pagelaran busana Bazzar Bridal Week 2012 lalu.
Sally Koeswanto termasuk penggemar laser. Terlihat dari karyanya yang dipamerkan di acara Australian Fashion Week 2010 lalu. Memadukan banyak unsur kulit, lace dan laser membuat karyanya terlihat glamour. Penggunaan laser juga nampak pada koleksinya untuk Jakarta Fashion Week 2012 yang menampilkan busana dengan aksen peacock nan cantik. Sally Koeswanto sendiri adalah desainer kenamaan Indonesia yang memulai karir fashionnya di Indonesia pada 1995 saat ia memenangkan lomba perancang busana majalah Femina dan Gadis.
gambar diambil dari sini
Sapto Djokokartiko memanfaatkan laser untuk menghasilkan busana couture yang kaya detail dan mewah dalam pemotretan untuk Amica Indonesia. Di sini Sapto menggunakan laser cut untuk memotong detail pada sepatu dengan heel terbuat dari stainless. Desainer kelahiran Solo ini mendirikan brandnya sendiri di tahun 2007. Rancangannya banyak terinspirasi oleh nuansa budaya berpadu esplorasi teknik dalam mewujudkan imajinasi kreasinya.
Gambar diambil dari sini
Dalam pagelaran Bazzar Fashon Concerto 2010 lalu, Denny Wiriawan turut memamerkan karyanya yang diproses memakai laser. Gaya military-look digubah menjadi busana glamor dan elegan dengan pemilihan warna emas, merah dan warna vibrant lain. Laser sendiri dipakai untuk menampilkan pola ornamen rancangannya pada rok dan gaun.
Gambar diambil dari sini
Tex Saverio baru saja meluncurkan koleksi terbaru di helatan Bazzar Bridal Week 2012 lalu. Desainer muda yang terkenal akan rancangan penuh detail dan megah ini, menampilkan nuansa yang sedikit berbeda dalam koleksi bridalnya. Bermandikan aura pernikahan agung dalam balutan busana serba putih, detail-detail ditampilkan lewat bunga-bunga dan elemen yang diproses menggunakan laser. Meski warna putih polos mendominasi, nuansa khas Rio nampak jelas terlihat. Seperti gaunnya yang dikenakan Lady Gaga dalam salah satu pemotretan Harper’s Bazzar Amerika, koleksi Rio kali ini juga mencerminkan kreatifitas yang tinggi.
Gambar diambil dari sini
0 Comments:
Leave a Reply