Observatorium Bosscha Kini
Observatorium Bosscha adalah lembaga penelitian dengan program-program spesifik. Tepatnya, sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Bosscha secara resmi berdiri tahun 1923, setelah 2 tahun masa pembangunan. Awalnya Bosscha merupakan gagasan NISV (Perhimpunan Bintang Hindia Belanda). Saat itu, para peneliti tersebut ingin mengamati gugus bintang dan kondisi langit Indonesia yang menurut mereka sangat jauh berbeda dengan negara asalnya. Selain itu, mereka juga ingin mengetahui letak geografis Indonesia melalui perhitungan astronomi.
Maka mulailah mereka mencari donatur untuk mewujudkan impian itu. Dari beberapa donatur, muncul seorang tuan tanah yang berdinas di kebun teh pertama di Bandung, Kebun Teh Malabar. Governor ini menyumbangkan dana yang sangat besar, hingga membuat pembangunan observatorium dapat terlaksana. Untuk menghormati jasa governor ini, para ilmuwan sepakat untuk menamai observatorium tersebut sesuai namanya, Karel Albert Rudolf Bosscha.
Kini Observatorium Bosscha telah berusia 89 tahun. Dan telah resmi menjadi aset negara Indonesia sejak penyerahannya oleh NISV di tahun 1951. Meski usianya terbilang matang, Bosscha tetap menjadi tujuan utama wisata dan penelitian astronomi. Karena itu, Bosscha beberapa kali mengalami pemugaran dan pengembangan agar seiring dengan zaman.
Signage Bosscha adalah bagian dari pembaharuan tersebut. Dengan design modern, signage ini hadir sebagai penanda observatorium Bosscha di masa kini. Material acrylic transparan dipadu alucopan putih sebagai dasarnya. Alucopan atau Alumunium Composite Panel adalah panel datar yang terdiri dari non inti alumunium yang disatukan diantara dua lembar alumunium. Lembar ini banyak dipakai untuk canopy, pintu garasi, signage dan lainnya.
Channel letter pada signage dibuat menggunakan acrylic susu yang dilapis sticker pada permukaannya. Lampu LED lalu dipasang pada bagian dalam base yang terbuat dari alucopan. Sehingga ketika lampu dinyalakan, channel letter akan nampak tersorot dari dalam dan memantulkan cahaya yang indah.
Signage Bosscha merangkap sebagai Sign system untuk pengunjungnya. Terdiri dari tiga bagian. Masing-masing berdiri kokoh dengan bagian utama yang berisi sign ada di tengah. Kemudian bagian samping kiri dan kanan dibiarkan kosong dengan permukaan acrylic transparan yang pinggirnya dilapis alucopan. Nantinya, di bagian yang kosong ini dapat diisi dengan pengumuman maupun berita lainnya. Untuk memudahkan pemasangan gambar, pada bagian sisi belakang dipasang pen iklan. Hampir seperti design yang diterapkan pada compact slim light.
Channel letter pada signage dibuat menggunakan acrylic susu yang dilapis sticker pada permukaannya. Lampu LED lalu dipasang pada bagian dalam base yang terbuat dari alucopan. Sehingga ketika lampu dinyalakan, channel letter akan nampak tersorot dari dalam dan memantulkan cahaya yang indah.
Signage Bosscha merangkap sebagai Sign system untuk pengunjungnya. Terdiri dari tiga bagian. Masing-masing berdiri kokoh dengan bagian utama yang berisi sign ada di tengah. Kemudian bagian samping kiri dan kanan dibiarkan kosong dengan permukaan acrylic transparan yang pinggirnya dilapis alucopan. Nantinya, di bagian yang kosong ini dapat diisi dengan pengumuman maupun berita lainnya. Untuk memudahkan pemasangan gambar, pada bagian sisi belakang dipasang pen iklan. Hampir seperti design yang diterapkan pada compact slim light.
Peran Observatorium Bosscha bagi dunia pendidikan sangat tak ternilai. Di tengah gemerlapnya cahaya perkotaan kini, semoga Observatorium Bosscha tetap mampu memenuhi hasrat penelitian astronomi yang tinggi di Indonesia.
0 Comments:
Leave a Reply