Eksplorasi Desain dengan Cardboard

In Design Interior, Fabrication, Interior, Laser, Laser Cutting, Material by Gusto Sign

Teknologi laser telah teruji kemampuannya dalam memproses berbagai material. Dari mulai yang sering ditampilkan disini seperti acrylic, kayu, kulit hingga kain dan sebagainya. Namun diantara semua material itu, ada satu material yang sering digunakan namun tidak banyak ditampilkan.

Cardboard namanya. Biasa juga disebut kardus meskipun sebenarnya tidak 100% sama. Keunggulan cardboard adalah mudah diproses, daya tahan cukup baik, aman terhadap lingkungan dan murah. Sedangkan kekurangannya ada pada sifatnya yang menyerap cairan. Tapi kini banyak cara untuk melapisi cardboard agar anti-air. Selain itu, cardboard dengan ketebalan tertentu juga dapat menahan tumpahan air dengan baik.

Di Indonesia, cardboard sering dipakai untuk prototype atau tes potong dengan laser. Penggunaanya sebagai material utama belum terlalu populer. Namun di luar negeri cardboard telah menjadi salah satu material desain. Penggunaanya didukung oleh berbagai eksplorasi yang didukung designer-designer dan seniman berbagai bidang. Melalui tangan mereka, cardboard diubah menjadi karya yang indah dan aplikatif.

Berikut kami rangkum beberapa produk yang didesain dan diproduksi menggunakan cardboard menjadi produk kelas atas.

Desainer Beverly Cottrell membuat komputer retro dan sebuah mikroskop menggunakan cardboard dan laser cut. Meskipun mikroskopnya tidak benar-benar berfungsi, komputer karyanya dapat menampilkan animasi, musik dan video. Keduanya di desain menggunakan software Adobe Illustrator, kemudian di proses kembali dengan program Aps-Ethos yang lalu mengirimkan data template tersebut ke mesin laser.

Folding Ukulele karya Brian Chan adalah salah satu dari sekian banyak karya cardboard yang dapat benar-benar berfungsi sekaligus indah.

Doctor Who adalah salah satu TV seri terpopuler sepanjang masa. Seri sci-fi Inggris ini menceritakan petualangan Doctor Who menembus waktu. Dalam seri tersebut, Doctor Who menggunakan mesin waktu berbentuk box polisi yang disebut TARDIS (Time and Relative Dimension in Space). Ternyata kepopuleran acara ini menginspirasi seorang desainer untuk membuat replika TARDIS. Tim O’ Brien membuat TARDIS versinya menggunakan cardboard bergelombang dan sebuah mesin laser.

Zack Leiws Menciptakan sebuah lampu menggunakan software SketchUp kemudian merealisasikan lampu tersebut dengan teknik laser cutting diatas cardboard bergelombang.

SEED AWARDS adalah penghargaan yang diselenggrakan oleh American Institute of Graphic Art (AIGA). Penghargaan yang berpusat pada bidang desain grafis ini menerima banyak kiriman karya untuk penjurian. Kardus-kardus bekas pengiriman karya itu kemudian mereka ubah menjadi piala untuk pemenang penghargaan tersebut. Sangat kreatif!

Cat Cocoon karya Warren Liu. Tempt tidur kucing ini dibuat menggunakan cardboard yang dipotong menjadi beberapa lapis kemudian disusun kedalam sebuah kepompong yang unik.

Cardboard Safari adalah brand yang khusus menjual produk dari cardboard daur ulang. Masing-masing produk diproduksi menggunakan teknologi laser. Diantara banyak produk mereka, replika tengkorak dan puzzle adalah dua yang paling populer.

Dudukan ipad yang diberi nama papercraft oleh weltunit memanfaatkan cardboard dengan gelombang kecil untuk membentuk penahan yang kuat.

Selain karya-karya diatas, cardboard juga telah banyak diaplikasikan dalam bentuk jam. Berikut tiga diantaranya. Masing-masing jam unik ini dapat di-kustom kembali menggunakan cat maupun memotong cardboard dan menciptakan kreasi baru.

Sebuah studio kreatif asal Amsterdam bernama Nothing, memanfaatkan cardboard untuk desain seluruh interior kantor mereka. Desain meliputi susunan dinding, tangga, hingga furniture seperti meja dan ruang kerja. Total cardboard yang digunakan mencapai 1500 yang dirangkai tanpa lem ataupun obeng dan mur. Penggunaan cardboard sesuai dengan filosofi mereka. From Nothing to Something.