Gusto Sign Goes to Campus


Hari sabtu (22-02-2010) kemarin, tim Gusto mendapat kesempatan untuk mengisi kuliah umum mengenai profesi di FSRD Maranatha. Perkuliahan tersebut diikuti oleh kurang lebih 120 mahasiswa yang terdiri dari empat kelas berbeda.



Perkuliahan dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.30. Dalam dua setengah jam itu diisi dengan presentasi dan diskusi yang ternyata lebih dari harapan awal kami. Diskusi berjalan dengan sangat baik. Banyak tanggapan dari mahasiswa yang ingin tahu seperti apa dan bagaimana mereka akan menjalani profesi sebagai desainer profesional. 

Kami menjelaskan apa-apa saja yang akan mereka kerjakan serta masalah-masalah seperti apa yang akan ditemukan dalam dunia profesionalisme mereka nantinya.

Sebagai perkenalan, pembahasan hari itu dimulai dengan apa saja yang biasa ditangani oleh Gusto, seperti signage, neonbox, trophy/awards, acrylic fabrication, laser cutting, engraving service. Para mahasiswa sangat antusias dengan penjelasan kami mengenai lingkup pekerjaan Gusto ini sejak diputarnya video mesin laser sebelum presentasi dimulai. Mereka pun mulai mengacungkan tangan dan mengajukan pertanyaan mengenai ruang lingkup pekerjaan kami.






Berlanjut pada sesi kedua, kami mulai memberikan contoh kasus, mengenai beberapa pekerjaan yang masuk ke Gusto dari berbagai klien. Contoh pertama adalah beberapa kartu ucapan untuk perayaan tertentu seperti kartu ucapan Idul Fitri, Valentine serta Natal dan Tahun Baru yang menggunakan ukiran potongan laser. Kemudian dilanjutkan dengan contoh pengerjaan kartu undangan


 
Pembahasan disertai dengan langkah-langkah penyediaan file desain yang benar untuk pengerjaan laser pada potongan kertas kartu-kartu tersebut serta dengan keterlibatan perusahaan desain di luar Gusto. Kami juga membahas campur tangan klien dalam menentukan desain kartu undangan pernikahan yang ingin mendapat kesan mewah dengan budget rendah. Begitu juga dengan pembuatan kalendar yang disisipkan di dalam majalah, dan kalendar istimewa gusto 2010.

Dalam contoh pengerjaan portofolio mahasiswa dan pengerjaan sampul majalah, kami mulai menjelaskan adanya fungsi konsultan produksi, dimana tim Gusto memberi masukan tentang apa-apa saja yang lebih baik dirubah, ditambahkan, atau disubtitusi dalam desain yang diberikan oleh klien demi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dijelaskan juga pentingnya penyesuaian antara segala potensi material produksi dengan desain yang dibuat untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Mahasiswa mulai menyadari bahwa tidak semua disain  menciptakan bentuk yang persis seperti desain awal, ada campur tangan tim produksi disitu.

Fungsi konsultan disini juga mencakup keterbatasan yang ada pada material dan mesin laser. Seperti yang dijelaskan pada kasus pembuatan stand Gusto untuk FGD Expo 2009 yang didesain oleh rumah desain Neuborn. Banyak perubahan yang terjadi dalam proses desain stand Gusto tersebut yang disebabkan oleh keterbatasan ini.




Contoh berikutnya adalah ketika seorang desainer mendapat tuntutan dan tekanan dari perusahaan besar yang memberikan sumber sangat terbatas untuk pengerjaan desain, seperti penyediaan signage pada rumah sakit, dimana hanya disediakan denah lantai per lantai saja.

Sesi berikutnya berbeda dibandingkan yang sebelumnya. Pada contoh-contoh sebelumnya, seorang desainer digambarkan melakukan pekerjaannya untuk orang lain. Dimana sebagai designer mereka harus berkompromi banyak hal dengan kemauan klien. Bisa dikatakan, desainer bekerja untuk klien. 

Pada sesi berikutnya, kami memberikan pandangan yang berbeda dimana seorang desainer dapat juga bekerja untuk dirinya sendiri. Hal ini dijelaskan dengan beberapa contoh klien seperti Magdalena yang membuat desain karya untuk pameran tunggalnya, ada juga Yorge yang membuat pajangan interior untuk dijual pada line clothing yang ia tangani. Kemudian Mode 4 yang unjuk gigi dalam kostumisasi mainan urban untuk dipamerkan serta Merdeka yang membuat desain produk jewelry untuk line produknya sendiri.



Mendengar kasus yang berbeda seperti itu, mahasiswa terlihat antusias dan ketika ditanya, ternyata mereka memang memiliki ide sendiri-sendiri untuk menciptakan sesuatu dari kemampuan mereka dalam mendesain. Melihat itu, kami kemudian menantang mereka untuk menuangkan ide-ide kreatif yang ada di otak mereka di atas kertas, untuk kemudian dipilih dua desain terbaik yang akan disertakan dalam project Ybother. Project ini membebaskan desainer untuk menciptakan produknya sendiri, dimana proses pengerjaannya menjadi pembahasan terakhir dalam perkuliahan.

Hampir semua peserta tertarik untuk menuangkan ide mereka. Sebagian besar peserta memberikan ide-ide produk yang menarik dalam waktu kurang dari setengah jam. Berikut beberapa contoh desain menarik yang mereka kumpulkan. Untuk dua desainer yang terpilih, akan diumumkan berikutnya. Semoga kami bisa mendapatkan kesempatan seperti ini lagi.



0 Comments:

Leave a Reply

Related Posts with Thumbnails